Gerak Tubuh Sebagai Bahasa Non-Verbal Symbol Ekspresi Karya Seni Rupa



Gerak Tubuh Sebagai Bahasa Non-Verbal Symbol Ekspresi Karya Seni Rupa

Pernahkah kamu merasakan seseorang berbohong ketika berbicara dengan kamu dan momen tersebut ingin kamu visualkan dalam bentuk gambar? Baik dari bahasa yang dia ucapkan ataupun dari gerak tubuh yang dia ekspresikan. Setiap kali menyebut seseorang berbohong atau jujur, berarti kita sedang membicarakan kemampuan untuk membaca isyarat non-verbal orang lain dan membandingkan isyarat ini dengan tanda-tanda verbal. Dengan kata lain, sewaktu kamu mengatakan bahwa merasakan atau mempunyai firasat bahwa seseorang berbohong, berarti sebenarnya kamu sudah menangkap satu bahasa tubuh dan kata-kata yang diucapkannya tidak sejalan.
Seperti yang kita ketahui tubuh merupakan media gerak yang tidak diam, selalu berpindah bergerak. Tubuh juga salah satu media komunikasi seseorang dalam berperilaku. Melalui gerak tubuh dapat dipelajari atau diketahui tentang tingkah laku seseorang sehingga akhirnya kamu dapat mempelajari lebih banyak tentang manusia dan bagaimana memperbaiki hubungan komunikasi dengan seseorang. Baiklah sebelumnya kita akan membahas pengertian pengertian mendasar mengenai gerak tubuh sebagai bahasa non-verbal Symbol Ekspresi karya seni.
Gerak adalah peralihan tempat atau kedudukan, baik hanya sekali saja maupun berkali-kali, sedangkan tubuh adalah badan seluruhnya (segenap bagian manusia yang berupa benda terlihat) (Poerwadarminta, 1985: 316).
Bahasa non-verbal yaitu suatu komunikasi yang terjadi tapi tidak dengan kata-kata tetapi dengan gerak tubuh (Allan Pease, 1981).
Lain halnya dengan Larry A. Samovar dan Richard E. Porter menyatakan secara sederhana, komunikasi non-verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Dimana komunikasi non-verbal merupakan hasil dari semua rangsangan gerak isyarat dalam suatu setting komunikasi yang dilakukan oleh antar individu dalam suatu lingkungan penggunaan tertentu, dimana komunikasi tersebut memiliki nilai pesan bagi pengirim atau penerima. Kebanyakan isyarat non-verbal  tidak bersifat universal, melainkan terikat oleh budaya dan konteksnya, jadi dipelajai bukan bawaan.
Sementara Edward T. Hall menyatakan komunikasi non-verbal merupakan bahasa non-verbal. Sehingga Edward T. Hall memberikan sebutan lain unuk bahasa non-verbal yaitu ‘bahasa diam’ (silent language) dan ‘dimensi tersembunyi’ (hidden dimension) suatu budaya. Mengapa dikatakan diam dan tersembunyi, sebab pesan non-verbal tertanam dalam konteks komunikasi, untuk memahami dan menafsikan seluruh makna pengalaman komunikasi.
Maka dari itu tiap gerakan manusia terjadi dari suatu stimulus (perangsang) yang didorong oleh kekuatan-kekuatan dari luar atau dari dalam, sehingga setiap gerakan adalah suatu response (reaksi). Seperti halnya emosi yang merupakan dari suatu reaksi terhadap kejadian-kejadian diluar manusia yang dapat menimbulkan gerak ekspresi terkejut, takut, sedih, marah, gembira dan cinta.
Simbol biasanya muncul dalam konteks yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu tujuan ataupun pemaknaan, biasanya hadir di semua bidang ilmu kimia, matematika, semantik, rupa dan seni lainnya. Kehadiran suatu simbol merupakan kesepakatan suatu tanda konvensional dimana tanda tersebut disetujui bersama kelompok tertentu atau suatu komunitas. Sedangkan dalam seni rupa, simbol merupakan gambaran visual yang tercipta dalam bidang dua dimensi ataupun tiga dimensi. Biasanya simbol di konstuksi sedemikian rupa agar kaya bentuk atau objek visual yang baru dalam penyampaian pesan melalui karya yang diciptakan sang kreator. Karya seni tidak selalu berpatokan dengan nilai konvensional masyarakat agar simbolik dalam karya seni dapat berubah ubah sesuai kreatifitas sang seniman sehingga akhirnya tercipta simbol simbol baru melalui karya seninya.
Ekspresi biasanya dilakukan seseorang untuk mengungkapkan sesuatu terhadap satu maksud, gagasan ataupun perasaan agar terrealisasi dalam bentuk nyata. Ekspresi bisa saja dilakukan secara sadar ataupun tidak sadar (biasanya orang lain yang memperhatikan). Ekspresi dalam seni yaitu ungkapan perasaan para pelaku seni yang merupakan perasaan khusus yang bisa membagun nilai dan sikap. Munculnya perasaan ini pada umumnya dipicu oleh interaksi para pelaku seni dengan lingkungannya. (Soehardjo : 2005).
Beda halnya dengan Phaidon Edition mengatakan, gerak merupakan ide dan simbol energi dari tubuh manusia dan juga menyimbolkan bagi keoriginalitasan seluruh kegiatan jiwa yang menimbulkan sebuah ekspresi terhadap suatu sosok yang bergerak (Allen, 1939:40).
Seperti halnya dalam karya seni rupa, gerak tubuh selalu hadir sebagai objek pendukung dalam pengembangan tubuh secara anatomis. Struktur anatomis, gestur dan lekukan-lekukan tubuh kaya akan kemungkinan pengolahan ekspresi. Gerak dan sikap dari sosok seseorang akan dapat melahirkan ekspresi dari jiwa yang sedang dialami oleh manusia itu sendiri dengan menampilkan pose tubuh tertentu. Lekukan-lekukan tubuh yang terjadi merupakan akibat dari efek gerak yang mengisyaratkan adanya tenaga yang terjadi dalam tubuh manusia (Supangkat, 1995; 40-45).
Berdasarkan penjelasan yang telah ada maka dapat dikatakan bahwa gerak tubuh dapat dijadikan ide dalam berkarya seni rupa. Gerak tubuh manusia yang secara terus menerus berganti ditandai dengan bergeraknya otot-otot didalam tubuh manusia, karena tidak ada otot-otot manusia yang bergerak tidak disadari terkecuali dalam keadaan reflek. Melalui kajian tentang gerak tubuh sebagai bahasa non verbal, menyimpulkan bahwa gerak merupakan suatu reaksi terhadap rangsang dari luar dan pemvisualan gerak manusia dapat dijadikan ide, terutama bila memperhatikan ekspresi gerak yang terekam menjadi pose. Setiap gerak yang tertangkap dalam satu pose tertentu mencerminkan ekspresi, dimana selalu didorong oleh gerak pikiran atau perasaan. Ekspresi yang hadir dalam setiap pose akan menyimbolkan suatu cerita tentang apa yang sedang dilakukan atau dipikirkan. Bila pose tersebut kemudian dikomposisikan sedemikian rupa sehingga membuat arah brastruk (brush strooke) dan gerakan sapuan kuas yang berkesinambungan sesuai dengan disiplin ilmu seni rupa akan menghasilkan karya seni rupa yang menarik.
Seperti halnya huruf dan tulisan yang di temukan dalam suatu karya seni rupa bukannya sesuatu yang harus dipertentangkan dengan gambar, sama halnya juga dengan garis, bentuk, dan warna, tetapi akan lebih menjelaskan makna dalam karya tersebut. Perlu diketahui pada saat dalam memilih pose dan gestur saat tubuh bergerak, akan menciptakan simbol dimana dapat memudahkan kita awas pada apa maksud yang ingin disampaikan. Sebab setiap tubuh memiliki disiplin yang berbeda-beda tergantung pada siapa yang memiliki tubuh tersebut.
Jadi ada baiknya pose tubuh mulai dipilah dengan latar atau lingkungan dimana tubuh itu diletakkan. Sehingga gambaran pose tubuh itu adalah salah satu elemen yang digunakan untuk menyusun maksud tertentu secara keseluruhan. Pose itu akan menyimbolkan sesuatu bila dikaitkan dengan bagian lain dalam lukisan, yaitu warna, unsur-unsur lainnya.
Selamat berkarya dan mengamati.

Sumber




Gerak Tubuh Sebagai Bahasa Non-Verbal Symbol Ekspresi Karya Seni Rupa Gerak Tubuh Sebagai Bahasa Non-Verbal Symbol Ekspresi Karya Seni Rupa Reviewed by GALLERY BERITA on June 07, 2018 Rating: 5

No comments

Video News

video