Seni dan Ilmu Seni
Seni harus dibedakan dengan Ilmu Seni.
Seni itu soal penghayatan, sedangkan Ilmu Seni adalah soal pemahaman ( Jakob
Sumardjo, 2000, Filsafat Seni,Penerbit ITB, Bandung )
Cabang seni yang mempersoalkan tentang olah rupa adalah seni rupa, selalu
berhubungan dengan pengolahan bentuk, material, teknik, dan warna. Seni rupa
dalam realitasnya terbagi atas berbagai bagian antara lain yaitu Seni Lukis dan
Seni Patung, dalam perkembangannya Seni mempersoalkan karya dua dimensional dan
karya tiga dimensional.
Seni rupa dalam penggarapannya membahas persoalan warna,
garis, bentuk, permukaan bahan, ruang dan waktu, selaras, kontras, pengulangan,
gradasi, kesatuan, keseimbangan, titik berat, proporsi dan masih banyak lagi
yang dibahas dalam seni rupa. Setiap persoalan seni rupa dimulai dari stimuli
(rangsang) yang diterima berdasarkan pencerapan alat indera yang kemudian
dicerna melalui proses imaginasi kreator dan kemudian melalui bahasa rupa
kreator mengungkapkan apa yang dirasakannya dengan menggunakan media ungkap
rupa misalnya seni lukis, patung ataupun media ungkap rupa yang lain. Sehingga
terciptalah sebuah karya seni rupa. Setiap karya rupa memiliki cerita yang
dititipkan kreator agar dapat dinikmati apresiator. Cerita-cerita tersebut
dapat berupa pembahasan tentang politik, budaya, ataupun hanya sekedar estetika
saja. Seperti halnya pada karya-karya seni rupa tradisional, sangat erat
hubungannya dengan sistem kepercayan maupun pola hubungan antar masyarakat.
Di Indonesia banyak terdapat karya seni rupa tradisional,
ini disebabkan karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku. Setiap
suku-suku di Indonesia memiliki kepercayaan yang mereka yakini berdasarkan
peninggalan-peninggalan nenek moyangnya. Dari pertinggal inilah dapat terlihat
setiap suku bangsa Indonesia memiliki seni rupa tradisional yang pada zaman
sekarang dalam kondisi mengkhawatirkan. Banyak faktor menjadi penyebab, salah
satunya pola pikir yang telah berbeda dari sistem kepercayaan menjadi pola pikir
moderen.
Seni rupa tradisional merupakan penghayatan rupa terhadap sikap dan cara
berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat
kebiasaan yang ada secara turun temurun. Sehingga wajar bila ditemukan seni
rupa tradisional tidak mempersoalkan masalah bentuk, struktur, anatomi ataupun
proporsi sebab mereka lebih mengutamakan kepada fungsi. Setiap karya yang
dikerjakan masyarakat tersebut lebih kepada persoalan pencapaian tujuan yaitu
berkomunikasi atau menceritakan sesuatu dengan menggunakan bahasa rupa. (Ferry AP)
Seni dan Ilmu Seni
Reviewed by GALLERY BERITA
on
April 12, 2018
Rating:
![Seni dan Ilmu Seni](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4WBHmDhXj7hPwDWYfZcY17VvFmlZShaZSKY93qjH-XaJVmn_Rl-lp1NRgXQmNvEpZ972ur7t47EG2Dw2xStj-NIrIdfrsJYgb2d7E6ThXtlk0ElOPajBxT8Asojpy-uCGsULhAK69vmY/s72-c/standing-3406665_960_720.png)
No comments